Rabu, 17 Oktober 2012

Terbitkan niat utk Riyadhah, karena….


“Allah mencatat kebaikan dan kejahatan”.
Bagaimanakah menurut anda orang yg rutin dan istiqamah mendekat kepada Allah ‘Azza wa jalla dg melaksanakan amalan wajib dan ditambah pula dg amalan sunnah?
Tentu luar biasakan?
Bagaimana menurut anda, orang yg rutin dan istiqamah mendekat kepada Allah swt dan dia berhasil shalat 5 waktu, berjamaah, selama 40 hari berturut-turut, tanpa terputus?
Tentu luar biasakan? apa lagi klo bisa lebih dari itu…
Bagaimana dg orang yg rutin membaca al Qur-an setiap hari, selama 40 hari berturut-turut?
Inginkah anda, jika Allah mencatat anda melakukan ibadah seperti diatas?
Dicatat seakan anda melakukan semua itu dengan sempurna?
Inginkah anda, jika anda memperoleh pahala, keberkahan, manfaat dari melakukan shalat berjamaah 40 hari berturut-turut?
Bahkan sebelum anda melakukan shalat tersebut?
Inginkah anda, jika anda memperoleh pahala, keberkahan, manfaat dari membaca shalawat 100x sehari, 40 hari berturut-turut?
Bahkan sebelum anda membaca shalawat tersebut?
Dan inginkah anda memperoleh 10x lipat daripada itu, bahkan 700x lipat, bahkan lebih?
Inginkah anda, jika anda memperoleh pahala, keberkahan, manfaat dari ibadah-ibadah dalam riyadhah?
Bahkan sebelum anda mulai melakukan riyadhah?
Silahkan dibaca terus tulisan ini, dan mari berkenalan dengan kemurahan Allah ‘Azza wa jalla, yang Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, melalui Hadits Qudsi yang Rasulullah saw sampaikan kepada kita.
Dulu, saat aku pertama kali mendengar ajakan utk melakukan riyadhah, akupun tidak menggubrisnya.
Buat apa?… lagian aku sudah shalat rutin, sudah baca Qur-an rutin..buat apa?…
Waktu berlalu, dan aku melakukan ibadah seperti biasa.. kadang ada lebihnya..kadang ada yg terlewat.. tanpa check dan re-check..
Kemudian, seperti yang aku tulis sebelumnya dalam artikel tentang ajakan riyadhah, email dari Ustadz Yusuf Mansur menggugahku utk memulai dan melakukan riyadhah. Mungkin didukung jg dengan situasi dan kondisiku saat itu.
Meski ada keraguan bahwa aku bakal sanggup melaksanakan point-point ibadah dalam riyadhah itu dg sempurna.. aku tetap melaksanakannya.. dan alhamdulillah sekarang sudah berjalan beberapa hari.
Dua minggu yg lalu (kalau tidak salah senin malam 1 maret 2010), dalam pengajian rutin Majelis Rasulullah saw, Habib Munzir mengajarkan satu Hadits shahih dari Imam Bukhari r.a.. dan Hadits ini seakan bensin yang membakar semangatku untuk semakin mantab melakukan riyadhah.
Hadits ini membuatku sangat bersyukur karena aku telah memantabkan hati, memantabkan niat utk melakukan riyadhah. Seakan-akan pengajian tersebut menjadi jalan Allah swt utk memberi hikmah dan ilmu dan semangat kepadaku untuk memulai dan terus melakukan riyadhah.
Berikut hadits shahih tersebut:
Hadits Bukhari no.6010: berNiat KebaikanArtinya:
Telah menceritakan kepada kami Abu Ma’mar telah menceritakan kepada kami Abdul warits telah menceritakan kepada kami ja’d bin Dinar Abu Utsman telah menceritakan kepada kami Abu Raja’ Al ‘Utharidi
dari Ibnu Abbas radhiyyallahu ‘anhuma,
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang beliau riwayatkan dari Rabbnya (hadis qudsi) ‘Azza wa jalla berfirman, yang beliau sabdakan:
"Allah menulis kebaikan dan kejahatan, "
selanjutnya beliau jelaskan:
"siapa yang berniat melakukan kebaikan lantas tidak jadi iaamalkan, Allah mencatat satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna,
dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan, bahkan hingga dilipatgandakan tujuh ratus kali, bahkan lipatganda yang tidak terbatas,
sebaliknya barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna,
dan jika ia berniat kejahatan dan jadi ia lakukan, Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja." (Hadits Shohih Bukhari no.6010)
Luar biasa kan.. Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha ilallaahu wallaahu akbar..
Jika kita berniat shalat Subuh berjamah.. kemudian karena satu dan lain hal kita tidak jadi melakukannya, maka Allah telah mencatat satu kebaikan utk kita, seakan kita sudah shalat subuh berjamaah..
Jika kemudian, alhamdulillah, kita berhasil shalat subuh berjamaah, maka Allah melipatgandakannya 10x, bahkan hingga 700x, bahkan lebih dari itu.. bayangkan seakan kita shalat subuh berjamaah 10x.. subhanallah.
Lalu apa yg menghalangi kita utk memantabkan hati, memantabkan niat utk beribadah, mendekat kepada Allah?
Lihatlah isi ibadah-ibadah yg kita lakukan dalam riyadhah (klik di sini utk membuka di jendela yg baru).
Maukah jika Allah mencatat anda telah melakukan ibadah-ibadah tersebut selama 40hari berturut-turut?
Jika anda berhasil melakukannya, maka Allah melipatgandakan minimal 10x.. maukah anda?
Lalu apa yg masih menghalangi anda, utk menyisihkan waktu sebentar, 1 sampai 10 menit utk memantabkan hati, memantabkan niat utk melakukan riyadhah, melakukan ibadah-ibadah selama 40 hari kedepan, utk mendekat kepada Allah?
Untuk memperoleh Ridho Allah ‘Azza wa jalla
Jadi kenapa mesti ragu?
Kenapa mesti menunda utk riyadhah?
takut.. nanti ga bisa istiqamah… ???
lah .. emang klo ga istiqamah bakal dapat dosa gitu? bakal dimurkai Allah swt?
ayoo… mari mantabkan niat… saya akan melakukan ibadah ini-ini-ini diwaktu ini, setiap hari, sampai 40 ke depan, lillahi ta’ala, mengharap Ridhomu ya Allah.
Sungguh-sungguh, mantabkan hati, kehendak, dan niat kita.
Jalani hari-hari riyadhah dengan ceria…
Jika saat utk ibadah datang, lakukan apa yg sudah kita niatkan.
Jika karena satu dan lain hal kita gagal melakukan pada waktunya (misal tertidur, sehingga tertinggal dhuhur berjamaah), segera lakukan di saat ingat (atau di saat sempat).
Tiap hari kita catat, bagaimana pelaksanaan kemarin, apa yg salah, apa yg kurang. apa yg terlewat dilakukan.. kenapa? apa yg harus dilakukan hari ini/esok agar bisa hal itu tidak terlewat lagi.
Riyadhah = latihan, latihan beribadah utk mendekat pada Allah, mengharap Ridho Allah..
Namanya juga latihan, wajar jika ada salah dan kurang, wajar jika ada yg kurang sempurna…
Luangkan waktu utk mengecek apa-apa yg telah kita lakukan…
Luangkan waktu utk memperbaiki diri, agar lain kali bisa lebih baik lagi.
semoga Allah bertambah senang dan ridho pada kita semua.. amin ya Robbal ‘alamin.
Jakarta, 15 Maret 2010
aan
PSBerikut Hadits-hadits lain yg mendukung Hadits Qudsi di atas:
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda :
Allah berfirman :
“Apabila hamba-Ku berkehendak untuk beramal buruk maka jangan kamu catat sehingga ia mengamalkannya. Jika ia mengamalkannya maka catatlah serupa itu.
Jika ia meninggalkannya karena Aku maka catatlah sebagai satu kebaikan.
Jika hamba-Ku mau berbuat kebaikan namun tidak mengamalkannya maka tulislah satu kebaikan baginya.
Jika mengamalkannya maka catatlah sepuluh kalinya sampai tujuh ratus lipat.
Dan dalam sebagian riwayat ada tambahan sampai kelipatan yang banyak” .
(Hadits ditkhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda :
Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman :
“Apabila hambaKu bermaksud pada keburukan maka jangan kamu catat. Jika ia melakukannya maka catatlah satu keburukan.
Apabila ia bermaksud pada kebaikan namun tidak melakukannya maka catatlah satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya maka catatlah sepuluh lipat”.
(Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Ibnu Abbas ra. dari Rasulullah saw dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Besar bersabda: “Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan keburukan”. Kemudian beliau menjelaskan : Barang siapa yang bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud pada keburukan lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya satu keburukan”.
Dalam riwayat yang lain ia menambahkan :
‘AU MAHAAHALLAAHU WALAA YAHLIKU ‘ALALLAAHIILLAHA HAALIKUN”
(atau Allah menghapusnya dan tidak membinasakan Al lah kecuali orang yang berbuat kebinasaan). (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. berkata : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman dan firmanNya itu benar : “Apabila hamba Ku bermaksud pada kebaikan maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia melakukannya maka catatlah sepuluh lipat baginya. Apabila ia berrhaksud pada keburukan maka jangan kamu mencatatnya, jika ia melakukannya maka catatlah serupa itu, jika ia meninggalkannya – barangkali Tuhan berfirman : “Tidak melakukannya” maka catatlah baginya satu kebaikan”. Kemudian ia membaca :
‘MAN JAA-A BILHASANATI FALAHU ‘ASYRU AMTSAALIHAA”
(Barang siapa yang membawa satu kebaikan maka baginya sepuluh kalinya).
(Hadits ditakhrij oleh At Turmidzi).
Dari Abu Dzar ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman :
Barangsiapa yang membawa kebaikan maka baginya sepuluh kalinya atau Aku tambah.
Barangsiapa yang membawa keburukan maka balasan keburukan itu keburukan yang semisal dengannya atau Aku ampuni.
Barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu hasta.
Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu satu hasta maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu depa.
Barangsiapa yang datang kepadaKu berjalan, maka Aku mendatanginya dengan lari-lari kecil.

Barangsiapa yang menemui Aku dengan kesalahan sepenuh bumi maka aku menemuinya dengan ampunan”.
(Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
PPS. inginkah anda memperoleh pahala dan keberkahan dari Riyadhah yang dilakukan orang lain? tanpa mengurangi pahala dari orang lain tersebut sedikitpun?
Mari mengajak orang lain utk melakukan riyadhah, sebarkan link ke artikel ini utkteman-teman anda.. sebab:
jika mereka melakukan riyadhah juga, maka insya Allah anda juga memperoleh pahala dan ridho Allah dari riyadhah teman/saudara anda tsb.
Dalil dan penjelasannya? bisa dibaca di sini: “Ayo mengajak berbuat kebaikan.. karena..
posting di facebook anda, twitter, my space, blog anda, dll…. mari bersama-sama mendekat kepada Allah yg Maha Pengasih.
Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar