Rabu, 31 Oktober 2012

KEMBALI KEPADA ISLAM: PENGAKUAN KELOMPOK JAMA'AH TABLIGH_MENURUT MANTAN ...

KEMBALI KEPADA ISLAM: PENGAKUAN KELOMPOK JAMA'AH TABLIGH_MENURUT MANTAN ...: PENGAKUAN KELOMPOK JAMA'AH TABLIGH_MENURUT MANTAN PENGIKUTNYA by Alam Islamy BAB III PENGAKUAN MANTAN JAMA’AH TABLIGH Beberapa mantan...

Meraih Pahala yang tak Terbatas dengan Sabar


Meraih Pahala yang tak Terbatas dengan Sabar


Meraih Pahala yang tak Terbatas dengan Sabar


Oleh: Abu Umar Al Bankawy

Sabar adalah salah satu karakteristik yang wajib dimiliki oleh seorang muslim. Di dalam Al Qur’an, Allah memerintahkan kita untuk bersabar. Allah berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200)

Apa itu sabar? Apa saja keutamaan sabar? Bagaimana pula cara agar bisa bersabar ketika mendapatkan musibah? Secara bahasa, makna sabar adalah menahan. Adapun secara syar’i, sabar bermakna menahan diri dalam tiga perkara:
1. Ketika menjalankan ketaatan kepada Allah.
Seseorangnya hendaknya bersabar, sampai dia menunaikan apa yang Allah ta’ala perintahkan.
2. Dari bermaksiat kepada Allah
Yaitu dengan tidak mengerjakan segala sesuatu yang Allah larang serta menjauhinya.
3. Ketika menghadapi musibah yang Allah takdirkan
Yaitu dengan menahan diri untuk tidak murka atau menggerutu terhadap musibah yang menimpa baik dengan lisan, maupun dengan perbuatan.
Keutamaan Sifat Sabar

Sabar memiliki banyak keutamaan yang telah Allah ta’ala kabarkan di dalam Al Qur’an dan demikian juga di dalam sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam. Di antara keutamaan tersebut adalah:
1. Berita gembira berupa pahala yang tak terbatas bagi orang-orang penyabar.
Di dalam Al Qur’an, Allah ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya.” (Az Zumar: 10)

Allah juga berfirman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Sesungguhnya Kami akan memberikan cobaan sedikit kepadamu semua seperti ketakutan, ketaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, kemudian sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Al Baqarah: 155)

Asy Syaikh Abdurrahman As Sa’di berkata di dalam tafsir beliau,
“Barang siapa yang Allah beri taufiq untuk bersabar ketika terjadinya musibah-musibah ini maka dia pun menahan dirinya dari kemurkaan baik dalam ucapan maupun perbuatan, dan dia pun mengharapkan pahala dari sisi Allah. Dia pun mengetahui pahala yang dia peroleh lebih besar daripada musibah yang menimpanya, bahkan musibah tersebut telah menjadi sebuah kenikmatan baginya, karena musibah ini adalah telah menjadi jalan baginya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik dan lebih bermanfaat baginya. Sesungguhnya orang yang bersabar telah menunaikan apa yang menjadi perintah Allah dan telah sukses meraih pahala. Oleh karena itu Allah lalu berfirman,

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“Kemudian sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Yaitu sampaikanlah berita gembira bahwa mereka telah memperoleh pahala yang tak terbatas (atas kesabaran mereka).”
2. Surga bagi orang yang bersabar .
Allah berfirman ;

إِنِّي جَزَيْتُهُمُ الْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوا أَنَّهُمْ هُمُ الْفَائِزُونَ

“Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.” (Al Mu’minum: 111)
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


إنَّ الله – عز وجل – ، قَالَ : إِذَا ابْتَلَيْتُ عبدي بحَبيبتَيه فَصَبرَ عَوَّضتُهُ مِنْهُمَا الجَنَّةَ

“Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla berfirman: “Apabila Aku memberi cobaan kepada hambaKu dengan melenyapkan kedua perkara yang dia cintai (yakni kedua matanya), kemudian ia bersabar, maka untuknya akan Kuberi ganti surga karena kehilangan keduanya.” (HR. Al Bukhari)
3. Sabar adalah sebab pertolongan
Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Mintalah pertolongan dengan sabar dan mengerjakan shalat sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (Al Baqarah: 153)
Kesabaran adalah sebab pertolongan terbesar dalam setiap perkara. Sesorang akan dapat meraih segala sesuatu asal dia bersabar. Dia dapat menjalankan ketaatan yang Allah perintahkan dengan tanpa beban, dan demikian pula dia bisa meninggalkan segala sesuatu yang Allah larang walaupun hal tersebut sangat menggoda hawa nafsunya. Dia tidak akan dapat melakukan ini semua tanpa kesabaran.
4. Sabar adalah Tanda Keimanan
Di dalam hadits yang diriwayatkan sahabat Shuhaib bin Sinan radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


عَجَباً لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ إلاَّ للمُؤْمِن : إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيراً لَهُ ، وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْراً لَهُ

“Amat menakjubkan keadaan orang mu’min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seorangpun melainkan hanya untuk orang mu’min itu belaka. Apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya. Apabila ia ditimpa musibah, maka iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
Bagaimana Agar Bisa Bersabar Ketika Mendapatkan Musibah Termasuk pembahasan penting yang berkaitan dengan kesabaran adalah bagaimana caranya agar kita bisa bersabar ketika Allah timpakan musibah kepada diri kita. Beberapa perkara yang perlu dilakukan ketika ditimpa musibah adalah:
1. Menyadari bahwa semuanya telah ditakdirkan oleh Allah
Di dalam hadits dari sahabat Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,


إنَّ أحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ في بَطْنِ أُمِّهِ أربَعِينَ يَوماً نُطْفَةً ، ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذلِكَ ، ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذلِكَ ، ثُمَّ يُرْسَلُ المَلَكُ ، فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ ، وَيُؤْمَرُ بِأرْبَعِ كَلِمَاتٍ : بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ

“Sesungguhnya setiap orang diantara kamu dikumpulkan kejadiannya di dalam rahim ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah, kemudian menjadi ‘alaqoh(segumpal darah) selama waktu itu juga (empat puluh hari), kemudian menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama waktu itu juga, lalu diutuslah seorang malaikat kepadanya, lalu malaikat itu meniupkan ruh padanya dan ia diperintahkan menulis empat kalimat: Menulis rizkinya, ajalnya, amalnya, dan nasib celakanya atau keberuntungannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Apabila seseorang memahami betul bahwa musibah yang menimpa adalah takdir yang telah Allah atur, maka akan lapanglah dadanya, dan terhindarlah dia dari kesedihan dan beban.
2. Mengoreksi Dosa-dosa yang telah dilakukan Salah satu perkara yang bisa membuat kita bersabar adalah mengoreksi dosa-dosa yang pernah kita perbuat. karena sesungguhnya musibah yang kita alami adalah buah perbuatan kita sendiri.
sebagaimana firman Allah ta’ala:

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Asy Syura: 30)
Dengan mengoreksi dosa-dosa, seseorang akan tersibukkan untuk bertaubat dan beristighfar, memohon ampunan kepada Allah. Ini semua akan melahirkan kesabaran pada dirinya.
<3. Mengingat-ingat pahala yang Allah janjikan.
bagi orang yang bersabar Hendaknya ketika ditimpa musibah dia mengulang-ngulang firman Allah,

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dipenuhi pahala mereka dengan tiada hitungannya.” (Az Zumar: 10)

Ini agar dia menyadari bahwa kesabarannya dalam menghadapi musibah akan diganjar kelak oleh Allah subhanahu wata’ala tanpa batas. Demikianlah sedikit pembahasan tentang sabar. Insya Allah pada kesempatan yang akan datang kita akan membahas tentang “kejujuran”, salah satu akhlaq mulia yang diajarkan dalam agama kita.
Wallahu ta’ala a’lam.
Referensi: – Syarh Riyadhis Shalihin, Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin – Taisir Karimir Rahman fi Tafsiri Kalamil Mannan, Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di

TRADISI MASYARAKAT ISLAM YANG BERSUMBER DARI AJARAN AGAMA HINDU


SUNDAY, JULY 31, 2011


TRADISI MASYARAKAT ISLAM YANG BERSUMBER DARI AJARAN AGAMA HINDU

TRADISI MASYARAKAT ISLAM YANG BERSUMBER DARI AJARAN AGAMA HINDU


Banyak upacara adat yang menjadi tradisi di beberapa lingkungan masyarakat Islam yang sebenarnya tidak diajarkan dalam Islam. Tradisi tersebut ternyata bukan bersumber dari agama Islam, tetapi bersumber dari agama Hindu. Agar lebih jelasnya dan agar umat Islam tidak tersesat, marilah kita telah secara singkat hal-hal yang seolah-olah bermuatan Islam tetapi sebenarnya bersumber dari agama Hindu.


1. Tentang Selamatan yang Biasa Disebut GENDURI [Kenduri atau Kenduren]

Genduri merupakan upacara ajaran Hindu. [Masalah ini] terdapat pada kitab sama weda hal. 373 (no.10) yang berbunyi “Antarkanlah sesembahan itu pada Tuhanmu Yang Maha Mengetahui”. Yang gunanya untuk menjauhkan kesialan.

“Sloka prastias mai pipisatewikwani widuse bahra aranggaymaya jekmayipatsiyada duweni narah”.

[Hal ini] bertentangan dengan Firman Allah :”Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.” (QS. Adz-Dzariyat [51]:57)

Juga terdapat pada kitab siwa sasana hal. 46 bab ‘Panca maha yatnya’. Juga terdapat pada Upadesa hal. 34, yang isinya:

a. Dewa Yatnya [selamatan]Yaitu korban suci yang [secara] tulus ikhlas ditujukan kepada Sang Hyang Widhi dengan jalan bakti sujud memuji, serta menurut apa yang diperintahkan-Nya (tirta yatra) metri bopo pertiwi.

b. Pitra Yatnya Yaitu korban suci kepada leluhur (pengeling-eling) dengan memuji [yang ada] di akhirat supaya memberi pertolongan kepada yang masih hidup.

c. Manusia Yatnya Yaitu korban [yang] diperuntukan kepada keturunan atau sesama supaya hidup damai dan tentram.

d. Resi Yatnya Yaitu korban suci [yang] diperuntukan kepada guru atas jasa ilmu yang diberikan (danyangan).

e. Buta Yatnya Yaitu korban suci yang diperuntukan kepada semua makhluk yang kelihatan maupun tidak, untuk kemulyaan dunia ini (unggahan).


[Hal ini] bertentangan dengan Firman Allah :”Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".(QS. Al-Baqoroh[2]:170)[Lihat juga QS. Al-Maidah[5]:104, Az-Zukhruf [43]:22) Tujuan dari yang [disebutkan] di atas merupakan usaha untuk meletakkan diri pada keseimbangan dalam hubungan diri pribadi dengan segala ciptaan Tuhan, [serta] untuk membantu kesucian/penghapus dosa.


[Hal ini] bertentangan dengan Firman Allah : ”Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya” (QS. Az-Zumar [39]:2). Periksa juga surat 18: 110, 39: 65, 16: 36, 7: 59,65,73,85, 4: 116, 6: 88, 17: 39.


2. Tentang Sesajen


“Makiyadi sandyan malingga renbebanten kesaraban kerahupan dinamet deninhuan keletikaneng rinubebarening………..”


Sesajen tujuannya memberi makan leluhur pada waktu hari tertentu atau dilakukan pada setiap hari.[Dilakukan] untuk memberikan keselamatan kepada yang masih hidup, juga persembahan kepada Tuhan yang telah memberikan sinar suci kepada para Dewa. Karena pemujaan tersebut dianggap mempengaruhi serta mengatur gerak kehidupan, bagi mereka yang masih menginginkan kehidupan [dan] hasil/rezeki di dunia akan mengadakan pemujaan dan persembahan ke hadapan para Dewa. [Hal ini] juga terdapat pada kitab Bagawatgita hal. 7 no. 22, yang artinya “Diberkati dengan kepercayaan itu, dia mencari penyebab apa yang dicita-citakan”.


[Masalah ini] bertentangan dengan Firman Allah : ”Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim."(QS. Yunus [10]:106) Periksa juga surat Ghofir :60.

3. Tentang Wanita Hamil

Selama bayi dalam kandungan dibuatkan tumpeng selamatan (telonan, tingkepan). [Hal ini] terdapat dalam kitab Upadesa hal. 46. Dan setelah bayi lahir, ari-ari[nya] terlebih dahulu dibersihkan dan dicampurkan dengan bunga, dan kemudian dimasukkan dalam kelapa/kendil untuk kemudian ditanam. Bila perempuan di kiri pintu, bila laki-laki di kanan pintu dan diadakan genduri (sepasar, selapan, telonan, dst)

Tentang bunga:Putih : Dewa BrahmaMerah : Dewa WisnuKuning : Dewa Syiwa

4. Tentang Penyembelihan Kurban


Penyembelihan kurban untuk orang mati pada hari naasnya (hari 1,7,4,….1000) [terdapat] pada kitab Panca Yadnya hal. 26, Bagawatgita hal. 5 no. 39 yang berbunyi “Tuhan telah menciptakan hewan untuk upacara korban, upacara kurban telah diatur sedemikian rupa untuk kebaikan dunia.” (Mewedha, yasinan, tahlilan)


Bertentangan dengan Firman Allah :"Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS.An-Al’aam [6]: 162). Lihat juga 27: 80, dan 35: 22


5. Tentang Kuade/Kembar Mayang


Kuade merupakan hasil karya dan sebagai simbol pada manusia atas kemurahan para Dewa-Dewa. Sedang kembar mayang sebagai penolak balak dan lambang kemakmuran.


Kita harus yakin atas pertolongan Alloh Subhanahu wa Ta’ala"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (QS. Ali Imron [3]: 160)


Sesuai perintah Alloh [mengenai] jalan keselamatan”Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.” (QS.Al-Isro’[17]: 15). Periksa juga 39: 55

6. Tentang Mendirikan Rumah


Pada dasarnya rumah yang baru lulus [selesai dibangun], melakukan [hal-hal] sebagai berikut:a. Membuat carang pendoman (takir)b. Peralatan jangga wari (tikar, kasur, bantal, sisir, cermin)


7. Tentang Hari/Saptawara [berkaitan dengan mencari rezeki]


Minggu Raditya 5 [arah Timur]Senin Soma 4 [arah Utara]Selasa Anggoro 3 [arah Barat Daya]Rabu Buda 7 [arah Barat]Kamis Respati 8 [arah Tenggara]Jum’at Sukra 6 [arah Timur Laut]Sabtu Sanescara 9 [arah Selatan]


Palawara hari:Tumanes Legi 5Pahing 9Pon 7Wage 4Kliwon 8


8. Tentang Pujian [yakni yang dilakukan sesudah adzan untuk menunggu iqomat]Terdapat pada kitab Rig Weda hal. 10 :”Tunja tunji ya utari stoma indrastya wajrinah nawidhi asia sustutim” Artinya: ‘Makin tinggilah pujian kami dalam nyanyian kepada Dewa Indra Yang Perkasa’.


[Hal ini] bertentangan dengan Firman Alah :”Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’roof[7]: 205). Periksa juga 7: 55, 19: 1,2,3


BERIKUT INI DIKUTIP DARI : TIM PENYUSUN DAN PENELITI NASKAH BUKU - DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN HINDU DAN BUDHA


- Roh itu bertingkat kedudukannya, berfungsi menunjang kelestarian alam dan kita yang masih hidup- Menunjang kehidupan roh tersebut- Meningkatkan kedudukan roh walau di alam Dewata, agar akhirnya manunggal dengan Brahma dan agar tidak terlahir lagi dalam bumi [reinkarnasi]- Bahwa amerta adalah santapan yang diperlukan untuk kelestarian para dewa dan roh dewa dan roh suci lainnya. Dan apabila kita berhasil mempersembahkan amerta itu ke hadapan para dewa, maka sebagai imbalan, roh tersebut yang ada hubungannya dengan kita diampuni dan dibebaskan serta berhak mendapat tempat yang lebih tinggi- Bahan baku amerta ialah makanan, minuman serta sari rasa yang sedap. Inilah yang dibutuhkan makhluk itu- Dengan memenuhi persyaratan, kita bisa memohon amerta untuk kepentingan pribadi maupun dewa dan roh yang lain. Dengan mengorbankan makanan [dan] minuman tertentu dapat dijadikan bahan dasar permohonan. Semakin banyak persembahan atau kurban akan semakin baik. Dan amerta semakin banyak, akhirnya roh pemohon bersama dengan bahan [menyebar] ke alam sekitar melalui suara dengan pemujaan, genta, dan asap dupa.- Slametan memberikan kekuatan hidup para dewa, memberikan ampunan kepada roh yang berdosa, [dan] dapat memberikan kesucian pada roh yang sudah diampuni dosanya.- Akan tetapi kalau tidak, slametanasura akan bebas mengganggu manusia. Banyak orang sakit, kesurupan, roh orang yang baru meninggal mengikuti sanak keluarga- Para dewa akan puas kalau [diadakan] genduri. Sesaji roh suci itu pun akan sering turun ke bumi sebagai tamu luhur bagi masyarakat pemuja sekaligus menurunkan berkah subur makmur panen berlimpah. Dewa akan turun keseluruhan dengan berpasangan, menyantap genduri [dan] sesajen yang dipersembahkan.


Subhanakallohumma wa bihamdihi, asyhadu an laa ilaaha illa anta, wa astaghfiruka wa atuubu ilaika Wa akhiru da'wana, walhamdulillahirobbil 'alamin


Sumber : Catatan al akh Anwar Baru Belajarhttp://www.facebook.com/note.php?note_id=144069222302928


ACARA KEMATIAN 7, 40, 100, 1000 HARI ADALAH DARI AJARAN HINDU

Bismillah,

Kita mengenal sebuah ritual keagamaan di dalam masyarakat muslim ketika terjadi kematian adalah menyelenggarakan selamatan kematian/kenduri kematian/tahlilan/yasinan (karena yang biasa dibaca adalah surat Yasin) di hari ke 7, 40, 100, dan 1000 harinya. Disini kami mengajak anda untuk mengkaji permasalahan ini secara praktis dan ilmiah.


Setelah diteliti ternyata amalan selamatan kematian/kenduri kematian/tahlilan/yasinan (karena yang biasa dibaca adalah surat Yasin) di hari ke 7, 40, 100, dan 1000 hari, bukan berasal dari Al Quran, Hadits (sunah rasul) dan juga Ijma Sahabat, malah kita bisa melacaknya dikitab-kitab agama hindu.


Disebutkan bahwa kepercayaan yang ada pada sebagian ummat Islam, orang yang meninggal jika tidak diadakan selamatan (kenduri: 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari dst, /red ) maka rohnya akan gentayangan adalah jelas-jelas berasal dari ajaran agama Hindu. Dalam agama Hindu ada syahadat yang dikenal dengan Panca Sradha (Lima Keyakinan). Lima keyakinan itu meliputi percaya kepadaSang Hyang Widhi, Roh leluhur, Karma Pala, Samskara, dan Moksa. Dalam keyakinan Hindu roh leluhur (orang mati) harus dihormati karena bisa menjadi dewa terdekat dari manusia [Kitab Weda Smerti Hal. 99 No. 192]. Selain itu dikenal juga dalam Hindu adanya Samskara (menitis/reinkarnasi).


Dalam Kitab Manawa Dharma Sastra Weda Smerti hal. 99, 192, 193 yang berbunyi : "Termashurlah selamatan yang diadakan pada hari pertama, ketujuh, empat puluh, seratus dan seribu.


Dalam buku media Hindu yang berjudul : "Nilai-nilai Hindu dalam budaya Jawa, serpihan yang tertinggal" karya : Ida Bedande Adi Suripto, ia mengatakan : "Upacara selamatan untuk memperingati hari kematian orang Jawa hari ke 1, 7, 40, 100, dan 1000 hari, jelas adalah ajaran Hindu


Telah jelas bagi kita pada awalnya ajaran ini berasal dari agama Hindu, selanjutnya umat islam mulai memasukkan ajaran-ajaran islam dicampur kedalam ritual ini. Disusunlah rangkaian wirid-wirid dan doa-doa serta pembacaan Surat Yasin kepada si mayit dan dipadukan dengan ritual-ritual selamatan pada hari ke 7, 40, 100, dan 1000 yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi dan para sahabatnya. Apakah mencampur-campur ajaran seperti ini diperbolehkan??


Iya, campur mencampur ajaran ini tanpa sadar sudah diajarkan dan menjadi keyakinan nenek moyang kita dulu yang ternyata sebagian dari kaum muslimin pun telah mewarisinya dan gigih mempertahankannya.


Lalu apakah kita lebih memegang perkataan nenek moyang kita daripada apa-apa yang di turunkan Allah kepada RasulNya?

Allah berfirman :


وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلا يَهْتَدُونَ


”Dan apabila dikatakan kepada mereka :”Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah”. Mereka menjawab :”(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. Apakah mereka akan mengikuti juga, walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?” (QS Al Baqoroh ayat 170)


Allah berfirman :


وَلا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ


"Dan janganlah kamu mencampuradukkan Kebenaran dengan Kebatilan dan janganlah kamu sembunyikan kebenaran sedangkan kamu mengetahuinya" (QS Al Baqarah 42)


Allah subhanahu wa ta'ala menyuruh kita untuk tidak boleh mencampuradukkan ajaran agama islam (kebenaran) dengan ajaran agama Hindu (kebatilan) tetapi kita malah ikut perkataan manusia bahwa mencampuradukkan agama itu boleh, Apa manusia itu lebih pintar dari Allah???

Selanjutnya Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu".[QS. Albaqoroh : 208].

Allah menyuruh kita dalam berislam MENYELURUH, tidak setengah-setengah...

TIDAK SETENGAH HINDU...SETENGAH ISLAM...



Allahul musta'an


oleh Abu Salman Al-farisy
Oleh : Abdul Aziz

Muallaf dari agama Hindu, asal Blitarmasuk Islam tahun 1994


Sumber : Catatan Al Akh Aris Diansah dengan judul asli "Ajaran Gado-gado (Hindu-Islam)"http://www.facebook.com/notes/aris-diansah/ajaran-gado-gado-hindu-islam/439464374660

Rabu, 17 Oktober 2012

Terbitkan niat utk Riyadhah, karena….


“Allah mencatat kebaikan dan kejahatan”.
Bagaimanakah menurut anda orang yg rutin dan istiqamah mendekat kepada Allah ‘Azza wa jalla dg melaksanakan amalan wajib dan ditambah pula dg amalan sunnah?
Tentu luar biasakan?
Bagaimana menurut anda, orang yg rutin dan istiqamah mendekat kepada Allah swt dan dia berhasil shalat 5 waktu, berjamaah, selama 40 hari berturut-turut, tanpa terputus?
Tentu luar biasakan? apa lagi klo bisa lebih dari itu…
Bagaimana dg orang yg rutin membaca al Qur-an setiap hari, selama 40 hari berturut-turut?
Inginkah anda, jika Allah mencatat anda melakukan ibadah seperti diatas?
Dicatat seakan anda melakukan semua itu dengan sempurna?
Inginkah anda, jika anda memperoleh pahala, keberkahan, manfaat dari melakukan shalat berjamaah 40 hari berturut-turut?
Bahkan sebelum anda melakukan shalat tersebut?
Inginkah anda, jika anda memperoleh pahala, keberkahan, manfaat dari membaca shalawat 100x sehari, 40 hari berturut-turut?
Bahkan sebelum anda membaca shalawat tersebut?
Dan inginkah anda memperoleh 10x lipat daripada itu, bahkan 700x lipat, bahkan lebih?
Inginkah anda, jika anda memperoleh pahala, keberkahan, manfaat dari ibadah-ibadah dalam riyadhah?
Bahkan sebelum anda mulai melakukan riyadhah?
Silahkan dibaca terus tulisan ini, dan mari berkenalan dengan kemurahan Allah ‘Azza wa jalla, yang Maha Pemurah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, melalui Hadits Qudsi yang Rasulullah saw sampaikan kepada kita.
Dulu, saat aku pertama kali mendengar ajakan utk melakukan riyadhah, akupun tidak menggubrisnya.
Buat apa?… lagian aku sudah shalat rutin, sudah baca Qur-an rutin..buat apa?…
Waktu berlalu, dan aku melakukan ibadah seperti biasa.. kadang ada lebihnya..kadang ada yg terlewat.. tanpa check dan re-check..
Kemudian, seperti yang aku tulis sebelumnya dalam artikel tentang ajakan riyadhah, email dari Ustadz Yusuf Mansur menggugahku utk memulai dan melakukan riyadhah. Mungkin didukung jg dengan situasi dan kondisiku saat itu.
Meski ada keraguan bahwa aku bakal sanggup melaksanakan point-point ibadah dalam riyadhah itu dg sempurna.. aku tetap melaksanakannya.. dan alhamdulillah sekarang sudah berjalan beberapa hari.
Dua minggu yg lalu (kalau tidak salah senin malam 1 maret 2010), dalam pengajian rutin Majelis Rasulullah saw, Habib Munzir mengajarkan satu Hadits shahih dari Imam Bukhari r.a.. dan Hadits ini seakan bensin yang membakar semangatku untuk semakin mantab melakukan riyadhah.
Hadits ini membuatku sangat bersyukur karena aku telah memantabkan hati, memantabkan niat utk melakukan riyadhah. Seakan-akan pengajian tersebut menjadi jalan Allah swt utk memberi hikmah dan ilmu dan semangat kepadaku untuk memulai dan terus melakukan riyadhah.
Berikut hadits shahih tersebut:
Hadits Bukhari no.6010: berNiat KebaikanArtinya:
Telah menceritakan kepada kami Abu Ma’mar telah menceritakan kepada kami Abdul warits telah menceritakan kepada kami ja’d bin Dinar Abu Utsman telah menceritakan kepada kami Abu Raja’ Al ‘Utharidi
dari Ibnu Abbas radhiyyallahu ‘anhuma,
dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang beliau riwayatkan dari Rabbnya (hadis qudsi) ‘Azza wa jalla berfirman, yang beliau sabdakan:
"Allah menulis kebaikan dan kejahatan, "
selanjutnya beliau jelaskan:
"siapa yang berniat melakukan kebaikan lantas tidak jadi iaamalkan, Allah mencatat satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna,
dan jika ia berniat lantas ia amalkan, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan, bahkan hingga dilipatgandakan tujuh ratus kali, bahkan lipatganda yang tidak terbatas,
sebaliknya barangsiapa yang berniat melakukan kejahatan kemudian tidak jadi ia amalkan, Allah menulis satu kebaikan disisi-Nya secara sempurna,
dan jika ia berniat kejahatan dan jadi ia lakukan, Allah menulisnya sebagai satu kejahatan saja." (Hadits Shohih Bukhari no.6010)
Luar biasa kan.. Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha ilallaahu wallaahu akbar..
Jika kita berniat shalat Subuh berjamah.. kemudian karena satu dan lain hal kita tidak jadi melakukannya, maka Allah telah mencatat satu kebaikan utk kita, seakan kita sudah shalat subuh berjamaah..
Jika kemudian, alhamdulillah, kita berhasil shalat subuh berjamaah, maka Allah melipatgandakannya 10x, bahkan hingga 700x, bahkan lebih dari itu.. bayangkan seakan kita shalat subuh berjamaah 10x.. subhanallah.
Lalu apa yg menghalangi kita utk memantabkan hati, memantabkan niat utk beribadah, mendekat kepada Allah?
Lihatlah isi ibadah-ibadah yg kita lakukan dalam riyadhah (klik di sini utk membuka di jendela yg baru).
Maukah jika Allah mencatat anda telah melakukan ibadah-ibadah tersebut selama 40hari berturut-turut?
Jika anda berhasil melakukannya, maka Allah melipatgandakan minimal 10x.. maukah anda?
Lalu apa yg masih menghalangi anda, utk menyisihkan waktu sebentar, 1 sampai 10 menit utk memantabkan hati, memantabkan niat utk melakukan riyadhah, melakukan ibadah-ibadah selama 40 hari kedepan, utk mendekat kepada Allah?
Untuk memperoleh Ridho Allah ‘Azza wa jalla
Jadi kenapa mesti ragu?
Kenapa mesti menunda utk riyadhah?
takut.. nanti ga bisa istiqamah… ???
lah .. emang klo ga istiqamah bakal dapat dosa gitu? bakal dimurkai Allah swt?
ayoo… mari mantabkan niat… saya akan melakukan ibadah ini-ini-ini diwaktu ini, setiap hari, sampai 40 ke depan, lillahi ta’ala, mengharap Ridhomu ya Allah.
Sungguh-sungguh, mantabkan hati, kehendak, dan niat kita.
Jalani hari-hari riyadhah dengan ceria…
Jika saat utk ibadah datang, lakukan apa yg sudah kita niatkan.
Jika karena satu dan lain hal kita gagal melakukan pada waktunya (misal tertidur, sehingga tertinggal dhuhur berjamaah), segera lakukan di saat ingat (atau di saat sempat).
Tiap hari kita catat, bagaimana pelaksanaan kemarin, apa yg salah, apa yg kurang. apa yg terlewat dilakukan.. kenapa? apa yg harus dilakukan hari ini/esok agar bisa hal itu tidak terlewat lagi.
Riyadhah = latihan, latihan beribadah utk mendekat pada Allah, mengharap Ridho Allah..
Namanya juga latihan, wajar jika ada salah dan kurang, wajar jika ada yg kurang sempurna…
Luangkan waktu utk mengecek apa-apa yg telah kita lakukan…
Luangkan waktu utk memperbaiki diri, agar lain kali bisa lebih baik lagi.
semoga Allah bertambah senang dan ridho pada kita semua.. amin ya Robbal ‘alamin.
Jakarta, 15 Maret 2010
aan
PSBerikut Hadits-hadits lain yg mendukung Hadits Qudsi di atas:
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda :
Allah berfirman :
“Apabila hamba-Ku berkehendak untuk beramal buruk maka jangan kamu catat sehingga ia mengamalkannya. Jika ia mengamalkannya maka catatlah serupa itu.
Jika ia meninggalkannya karena Aku maka catatlah sebagai satu kebaikan.
Jika hamba-Ku mau berbuat kebaikan namun tidak mengamalkannya maka tulislah satu kebaikan baginya.
Jika mengamalkannya maka catatlah sepuluh kalinya sampai tujuh ratus lipat.
Dan dalam sebagian riwayat ada tambahan sampai kelipatan yang banyak” .
(Hadits ditkhrij oleh Bukhari).
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda :
Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman :
“Apabila hambaKu bermaksud pada keburukan maka jangan kamu catat. Jika ia melakukannya maka catatlah satu keburukan.
Apabila ia bermaksud pada kebaikan namun tidak melakukannya maka catatlah satu kebaikan. Jika ia mengamalkannya maka catatlah sepuluh lipat”.
(Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Ibnu Abbas ra. dari Rasulullah saw dalam apa yang diriwayatkan dari Tuhannya Yang Maha Mulia dan Maha Besar bersabda: “Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan dan keburukan”. Kemudian beliau menjelaskan : Barang siapa yang bermaksud pada kebaikan namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisiNya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud pada keburukan lalu mengamalkannya maka Allah mencatatnya satu keburukan”.
Dalam riwayat yang lain ia menambahkan :
‘AU MAHAAHALLAAHU WALAA YAHLIKU ‘ALALLAAHIILLAHA HAALIKUN”
(atau Allah menghapusnya dan tidak membinasakan Al lah kecuali orang yang berbuat kebinasaan). (Hadits ditakhrij oleh Muslim).
Dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah saw. berkata : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman dan firmanNya itu benar : “Apabila hamba Ku bermaksud pada kebaikan maka catatlah sebagai satu kebaikan. Jika ia melakukannya maka catatlah sepuluh lipat baginya. Apabila ia berrhaksud pada keburukan maka jangan kamu mencatatnya, jika ia melakukannya maka catatlah serupa itu, jika ia meninggalkannya – barangkali Tuhan berfirman : “Tidak melakukannya” maka catatlah baginya satu kebaikan”. Kemudian ia membaca :
‘MAN JAA-A BILHASANATI FALAHU ‘ASYRU AMTSAALIHAA”
(Barang siapa yang membawa satu kebaikan maka baginya sepuluh kalinya).
(Hadits ditakhrij oleh At Turmidzi).
Dari Abu Dzar ra. ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman :
Barangsiapa yang membawa kebaikan maka baginya sepuluh kalinya atau Aku tambah.
Barangsiapa yang membawa keburukan maka balasan keburukan itu keburukan yang semisal dengannya atau Aku ampuni.
Barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu sejengkal maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu hasta.
Dan barangsiapa yang mendekatkan diri kepadaKu satu hasta maka Aku mendekatkan Diri kepadanya satu depa.
Barangsiapa yang datang kepadaKu berjalan, maka Aku mendatanginya dengan lari-lari kecil.

Barangsiapa yang menemui Aku dengan kesalahan sepenuh bumi maka aku menemuinya dengan ampunan”.
(Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah).
PPS. inginkah anda memperoleh pahala dan keberkahan dari Riyadhah yang dilakukan orang lain? tanpa mengurangi pahala dari orang lain tersebut sedikitpun?
Mari mengajak orang lain utk melakukan riyadhah, sebarkan link ke artikel ini utkteman-teman anda.. sebab:
jika mereka melakukan riyadhah juga, maka insya Allah anda juga memperoleh pahala dan ridho Allah dari riyadhah teman/saudara anda tsb.
Dalil dan penjelasannya? bisa dibaca di sini: “Ayo mengajak berbuat kebaikan.. karena..
posting di facebook anda, twitter, my space, blog anda, dll…. mari bersama-sama mendekat kepada Allah yg Maha Pengasih.
Wallahu a’lam.

Selasa, 31 Juli 2012

Kisah Seorang Ibu dan Anak


Kisah Seorang Ibu dan Anak

Ibuku hanya memiliki satu mata. Aku membencinya, ia adalah sebuah hal yang memalukan. Ibuku menjalankan sebuah toko kecil pada sebuah pasar.
Dia mengumpulkan barang-barang bekas dan sejenisnya untuk dijual, apapun untuk mendapatkan uang yang kami butuhkan. Ia adalah sebuah hal yang memalukan.
Pada suatu hari di sekolah. Aku ingat saat itu hari ketika ibuku datang. Aku sangat malu. Mengapa ia melakukan hal ini kepadaku? Aku melemparkan muka dengan rasa benci dan berlari. Keesokan harinya di sekolah.. “Ibumu hanya memiliki satu mata?” dan mereka semua mengejekku.
Aku berharap ibuku hilang dari dunia ini maka aku berkata kepada ibu aku,”Ibu, kenapa kamu tidak memiliki mata lainnya? Ibu hanya akan menjadi bahan tertawaan. Kenapa Ibu tidak mati saja?” Ibu tidak menjawab. Aku merasa sedikit buruk, tetapi pada waktu yang sama, rasanya sangat baik bahwa aku telah mengatakan apa yang telah ingin aku katakan selama ini.
Mungkin itu karena ibu tidak menghukum aku, tetapi aku tidak berpikir bahwa aku telah sangat melukai perasaannya.
Malam itu, Aku terbangun dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Ibuku menangis disana, dengan pelan, seakan ia takut bahwa ia akan membangunkanku. Aku melihatnya, dan pergi. Karena perkataanku sebelumnya kepadanya, ada sesuatu yang mencubit hati aku.

Meskipun begitu, Aku membenci ibuku yang menangis dari satu matanya. Jadi, Aku mengatakan diri ku jikalau aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses, karena aku membenci ibu bermata-satu aku dan kemiskinan kami.
Lalu aku belajar dengan keras. aku meninggalkan ibu dan ke Seoul untuk belajar, dan diterima di Universitas Seoul dengan segala kepercayaan diri. Lalu, aku menikah. aku membeli rumah milikku sendiri. Lalu aku memiliki anak-anak juga. Sekarang, aku hidup bahagia sebagai seorang pria yang sukses. aku menyukainya disini karena ini adalah tempat yang tidak meningatkan aku akan ibu.
Kebahagiaan ini menjadi besar dan semakin besar, ketika seseorang tidak terduga menjumpai aku “Apa?! Siapa ini?”… Ini adalah ibu aku.. tetap dengan satu matanya. Ini rasanya seperti seluruh langit sedang jatuh ke diri aku. Anak perempuan aku lari kabur, takut akan mata ibu aku.
Dan aku bertanya kepadanya, “Siapa Anda? aku tidak mengenalmu!!” sandiwara aku. aku berteriak kepadanya “Mengapa engkau berani datang ke rumah aku dan menakuti anak aku! Pergi dari sini sekarang juga!”
Dan ibu dengan pelan menjawab, “Oh, maafkan aku. aku pasti salah alamat,” dan dia menghilang. Terima kasih Tuhan.. Ia tidak mengenali aku. aku merasa cukup lega. aku mengatakan kepada diri aku bahwa aku tidak akan peduli, atau berpikir tentang ini sepanjang sisa hidup aku.
Lalu ada perasaan lega datang kepada aku.. Suatu hari, sebuah surat mengenai reuni sekolah datang ke rumah aku. aku berbohong kepada istri aku mengatakan bahwa aku akan pergi perjalanan bisnis. Setelah reuni ini, aku pergi ke rumah lama aku.. karena rasa penasaran saja, aku menemukan ibu aku terjatuh di tanah yang dingin. Tetapi aku tidak meneteskan satu air mata sekalipun. Ia memiliki sepotong kertas di tangannya.. dan itu adalah surat untuk diri aku.
=================================================
Anakku,
Aku pikir hidupku sudah cukup lama saat ini. Dan.. aku tidak akan mengunjungi Seoul lagi.. tetapi apakah itu terlau banyak jikalau aku ingin kamu untuk datang menunjungiku sekali-kali nak? aku sangat merindukanmu. Dan aku sangat lega ketika mendengar kamu akan datang dalam reuni ini.
Tetapi aku memutuskan untuk tidak datang ke sekolah.. Untuk Kamu.. aku meminta maaf jikalau aku hanya memiliki satu mata dan aku hanya membawa kemaluan bagi dirimu.
Kamu tahu, ketika kamu masih sangat kecil, kamu terkena sebuah kecelakaan, dan kehilangan satu matamu. Sebagai seorang ibu, aku tidak tahan melihatmu harus tumbuh dengan hanya satu mata.. maka aku memberikanmu mata aku.. aku sangat bangga kepada anak aku yang melihat dunia yang baru untuk aku, menggantikan aku, dengan mata itu.
Aku tidak pernah marah kepadamu atas apapun yang kamu lakukan. Beberapa kali ketika kamu marah kepada aku. aku berpikir sendiri,”Ini karena kamu mencintai aku.” Aku rindu waktu ketika kamu masih sangat kecil dan berada di sekitarku.
Aku sangat merindukanmu. Aku mencintaimu. Kamu adalah duniaku.

Kasih Sayang Seorang Ibu



Kasih Sayang Seorang Ibu

Posted by ADMIN on Friday, 28 August 2009 


Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi

Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung
pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari
di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”

Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman

Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya

Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba

Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang

Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat

Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah
Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya



KUPU KUPU YANG TAK BISA TERBANG


KUPU KUPU YANG TAK BISA TERBANG

Seorang pria sedang memperhatikan kupu-kupu yang berusaha keluar dari kepompongnya melalui sebuah lubang kecil.
Kupu-kupu itu nampak berusaha keras untuk keluar, namun tak berhasil. Kemudian si pria itu berusaha menolong dengan merobek kepompong itu, sehingga si kupu-kupu dapat keluar dengan mudah.
Sayangnya si kupu-kupu memiliki tubuh yang tidak sempurna, tubuhnya kecil lemah, sayapnya juga tidak bisa berkembang sehingga si kupu-kupu tidak pernah bisa terbang hanya berjalan dengan tubuhnya seumur hidup.
Niat baik si pria menolong si kupu-kupu ternyata sudah menghilangkan proses perjuangan si kupu-kupu untuk keluar dari kepompongnya. Padahal proses perjuangan itu yg seharusnya dilewati agar tubuhnya menjadi kuat sayapnya berkembang sempurna.
Manusia pada umumnya selalu berusaha menghindari perjuangan dengan usaha keras untuk mencapai sesuatu. Kebanyakan orang selalu ingin cara-cara mudah instant untuk mencapai sesuatu.
Itu sebabnya banyak org tidak kuat menghadapi kenyataan hidup yang semakin sulit perjuangan berat. Mudah menyerah pasrah… Itulah ciri-ciri betapa lemah rendahnya mentalitas manusia biasa-biasa.
Jadi jika Anda hari ini menghadapi persoalan besar, masalah yang sulit, perjuangan hidup yg berat, tantangan kerja yang berat… Hadapi berusahalah sekuat tenaga untuk mengatasinya, karena semua itu akan membuat kita menjadi semakin kuat.
Roma 5:3-5 ~ Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalamkesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.